ANALISIS PROBLEMATIKA FLEXING TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KONTEKS SOSIAL MASYARAKAT DI RT02 RW04 KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTA SURABAYA
Keywords:
flexing, nilai-nilai Pancasila, , problematika sosial, kesenjangan sosialAbstract
Kemunculan budaya "flexing" di kalangan masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji. Flexing, yaitu perilaku pamer kemewahan dan kekayaan melalui media sosial, dianggap berpotensi menimbulkan permasalahan sosial dan kontradiktif dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis problematika flexing dalam konteks sosial masyarakat serta dampaknya terhadap implementasi nilai-nilai Pancasila. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa flexing telah memicu munculnya kesenjangan sosial, individualisme, dan materialisme yang dapat mengikis nilai-nilai gotong royong, keadilan sosial, dan keseimbangan dalam masyarakat. Selain itu, flexing juga dapat mendorong kecemburuan sosial dan menghambat upaya pemerataan ekonomi.Penelitian ini menyimpulkan bahwa flexing merupakan fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Diperlukan upaya komprehensif untuk mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dan mendorong terbentuknya budaya hidup sederhana serta saling menghargai. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya pengembangan kebijakan dan program pembinaan masyarakat yang dapat meminimalisir dampak negatif dari budaya flexing
References
Moleong, L. J. (2024). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Alfian, 1991, Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Politik, Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara, BP-7 Pusat
Arwiyah, M, Yahya, 2024, Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Perekat Integrasi Dalam Mengatasi Fenomena Konflik Dan Kekerasan: Peran Pendidikan Kewarganegaraan, Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia
Bahar, Saafroedin, 2021, Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Pertahanan Keamanan, Dalam Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara, BP-7 Pusat
Harkrisnowo, Harkristuti, 2012, Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Bidang Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Moerdiono, 2019, Pancasila Sebagai Ideologi Sebuah Renungan Awal, Dalam Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara, BP-7 Pusat
Nasikun, 2003, Pembangunan dan Dinamika Integrasi Nasional Dalam Masyarakat Majemuk, Dalam Ariel Heryanto, editor, Nasionalisme: Refleksi Krisis Kaum Ilmuawan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Noor Syam Mohammad, 2015, Penjabaran Filsafat Pancasila Dalam Filsafat
Sastrapratedja, M, 2016, Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Budaya, Dalam Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara, BP-7 Pusat
Wantu, Mustapa, Sastro, 2016, Pola Rekrutmen Elit Politik Golkar Di Sulawesi Utara, Thesis yang tidak dipublikasikan, Yogyakarta, Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
Weiner, Myron, 2015, Modernisasi, dalamYahya Muhaimin dan Colin MacAndrews, Masalah-Masalah Pembangunan Politik, Gadjah Mada University Press
Wiyono Suko, 2018, Meneguhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Pancasila, Laboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Martha Lulok, Yuniarto Wiryo Nugroho, Zaenal Arifin, M. Ubaidillah Ubaidillah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.