TANTANGAN MENGEMBALIKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TATAP MUKA PRA-PANDEMI COVID 19 PADA BABAK AKHIR PANDEMI MELALUI HOME VISIT DI SMPN 14 SURABAYA

Abstract

Pandemi covid-19 tercatat masuk ke Indonesia pada awal maret 2020, secara cepat segala bentuk aktivitas yang bersifat tatap muka sejak saat itu dibatasi oleh pemerintah. Kegiatan belajar mengajar pun secara mendadak dialihkan menjadi secara “dalam jaringan” atau daring, tujuannya untuk mengendalikan penyebaran virus covid 19 di kalangan dunia pendidikan. Banyak kendala yang dihadapi pembelajaran secara daring. tentang kendala yang ditemukan dalam proses mengembalikan pembelajaran daring ke pembelajaran tatap muka di sekolah menengah pertama negeri 14 Surabaya. Pada minggu mingu pertama kelas A hanya terdapat 14 siswa yang hadir dari  33 siswa. Kelas B hadir 17 siswa dari 33 siswa. Sementara pada kelas C terdapat 15  dari 34 siswa yang tercatat. Sementara pada minggu kedua terdapat peningkatan presensi kehairan lebih 10 persen hingga 20 persen di masing-masing kelas. Setelah diberikan treatmen home visit,  pada minggu ketiga presensi peserta didik atau siswa mulai mendekati angka 100 persen. Yang mana terdapat 30 siswa hadir di kelas A dari 33 siswa. Sementara pada kelas B terdapat 31 siswa dari 33 siswa. Dan yang terakhir pada kelas C terdapat 33 siswa dari 34 siswa yang tercatat di kelas C.